Trik dan Tips Pemasangan Kamera Trap
Kamera Trap adalah kamera yang dikendalikan dari jarak jauh dengan sensor atau sensor infra merah, atau penggunaan lampu sebagai motor, dapat digunakan untuk memantau dan melindungi satwa liar di hutan, dan dapat digunakan untuk memantau berbagai jenis hewan. yang biasanya sulit ditemukan dan dipelajari.
Satwa liar adalah semua satwa yang hidup di darat dan / atau di air dan / atau di udara yang masih bersifat liar. Hewan liar yang hidup di alam liar tidak diawasi oleh manusia selama hidupnya. Satwa liar tidak memungkinkan untuk memantau perilaku normal hewan. Jika peneliti ingin mengetahui tindakan apa yang biasa dilakukan hewan liar di habitatnya, mereka dapat melakukannya dengan menggunakan teknologi yang disebut kamera trap.
Penggunaan kamera trap juga dapat digunakan untuk mengetahui keanekaragaman jenis hewan yang berbeda, salah satunya mamalia di daerah tertentu. Selain itu, juga dapat digunakan untuk menentukan Indeks Kelimpahan Relatif (RAI) suatu hewan, terutama Indeks Kelimpahan Relatif yang dapat diidentifikasi secara individual oleh penanda alami hewan tersebut (seperti loreng macan). Penggunaan camera traps memiliki keunggulan pada data yang dihasilkan karena data yang dihasilkan dari kamera trap ini berupa gambar binatang yang terekam. Hal ini dapat membuktikan bahwa di wilayah tertentu aktivitas sehari-hari biasanya dilakukan di alam liar oleh satwa liar.
Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum memasang kamera trap:
- Untuk meningkatkan efektivitas kerja kamera trap, disarankan untuk menempatkan kamera trap di area yang sering digunakan hewan.
Pengetahuan tentang tanda-tanda binatang diperlukan untuk menentukan lokasi kamera terbaik, iklim lokal, spesies tertentu yang dipelajari, dan habitat. - Sebelum memutuskan di mana menempatkan jebakan kamera, lakukan pengkaijan lingkungan, beberapa penyelidikan, mencatat lokasi dimana jalur satwa yang ada.
- Pengetahuan dan saran lokal tentang lokasi yang sesuai harus digunakan pada tahap persiapan penelitian.
- Semakin banyak waktu yang dihabiskan pada tahap awal persiapan dan tahap perabaan, semakin baik lokasinya. Namun harus diperhatikan secara logistik dan waktu yang digunakan.
- Menguji kamera sebelum siap untuk dipasang, yang mana berfungsi untuk mendeteksi area yang pas ketika kamera dihadapkan pada area tersebut dan kecepatan reaksi dari kamera itu sendiri.
Teknik pemasangan kamera trap:
- Pilih punggung gunung, jalur, batang jatuh, area berlumpur/terbuka dan dimanapun ada tanda-tanda bekas binatang.
- Bersihkan semua vegetasi diantara kedua kamera, dan jika dimungkinkan bersihkan jalur sebelah kiri-kanan dari kamera trap.
- Simpan daun-daun segar /kering yang besar dibawah kamera trap di tanah. Ini untuk menghindari lumpur mengotori lensa atau sensor jika hujan.
- Pasanglah vegetasi di belakang kamera trap, biar binatang terhindar lewat di belakang dan terpaksa jalan didepan kamera.
- Pasang kamera trap sekitar 50cm tingginya dari tanah, tapi selalu periksa sudut pandang dengan kamera poket, jadi penting untuk selalu bawa kamera
poket. - Jika pasang kamera dekat aliran atau sungai yang kemungkinan besar banjir, pasanglah kamera trap lebih tinggi daripada biasanya dan coba memperbesar area yang ditangkap kamera.
- Ujilah sudut pandang dan sensor kamera trap dengan merangkak didepan kamera trap dengan kecepatan yang sama dengan jenis binatang yang dicari.
- Pasanglah kameratrap dengan jarak 1km diantaranya (1-2km tergantung pada ukuran binatang yang sedang diteliti). Pada saat memilih lokasi kamera trap yang paling penting adalah menemukan tempat yang paling pantas untuk meningkat kemungkinan mendapatkan binatang yang dicari. Jadi mungkin saja pindah dari lokasi yang sebelumnya ditujukan seberapa jauh bergantung pada binatang yang sedang dipelajari. Dua hal yang terpenting untuk diperhitungkan adalah (1) mendapat lokasi yang terbaik yang dipilih dan (2) tidak ada celah dalam susunan kamera trap.
- Buat titik GPS di setiap tempat pemasangan kamera trap dan kasih nama baru untuk setiap titik. Pastikan semua GPS yang digunakan memakai sistem yang sama.
- Jika meneliti area sebesar 160km2 kemungkinan besar kamera akan dipasang di berbagai macam habitat, jadi sangat penting mencatat detil dari
lokasi kamera trap. Catat data soal (1)lokasi, misalnya punggung gunung, jalur, sungai, area terbakar/area rusak (2) ketinggian (3) nomor kartu SD (4) nomor kamera
(Sumber: Endro Setiawan, TN. Gunung Palung, disampaikan pada acara “Field Course in Applied Tropical Ecologi and Vertebrate Survey Techniques)